communityengagedscholarship.info – Pramono, tokoh masyarakat sekaligus pejabat yang peduli pada pelestarian budaya Betawi, tengah merancang aturan baru terkait penggunaan ondel-ondel. Rencana regulasi ini bertujuan melarang praktik penggunaan ondel-ondel untuk kegiatan ngamen di ruang publik. Kebijakan ini mendapat perhatian luas karena ondel-ondel merupakan warisan budaya yang seharusnya dijaga martabatnya.

Alasan di Balik Larangan Penggunaan Ondel-ondel untuk Ngamen

Ondel-ondel daftar medusa88 adalah ikon budaya Betawi yang selama ini dikenal sebagai simbol tradisi dan seni pertunjukan. Namun, maraknya pemanfaatan ondel-ondel untuk mengamen di jalanan dinilai mengurangi nilai estetika dan keaslian seni tersebut. Pramono berpendapat, ondel-ondel harus dihormati sebagai bagian dari budaya, bukan sekadar alat penghibur jalanan.

Dampak Negatif Penggunaan Ondel-ondel untuk Ngamen

Penggunaan ondel-ondel di aktivitas ngamen kerap menimbulkan gangguan kenyamanan masyarakat dan wisatawan. Selain itu, praktik ini terkadang tidak sesuai dengan etika pelestarian budaya dan berpotensi merusak citra positif ondel-ondel sebagai warisan budaya Betawi. Oleh sebab itu, aturan baru diharapkan mampu memberikan efek jera sekaligus melindungi nilai seni ondel-ondel.

Respons Masyarakat dan Pelaku Seni Ondel-ondel

Beragam reaksi muncul dari masyarakat dan pelaku seni ondel-ondel atas rencana regulasi ini. Sebagian mendukung upaya pelestarian budaya yang lebih serius, sementara yang lain berharap ada solusi yang juga mempertimbangkan aspek ekonomi para seniman yang selama ini bergantung pada aktivitas ngamen. Dialog dan sosialisasi dianggap penting agar kebijakan ini dapat diterima dengan baik.

Kesimpulan

Rencana Pramono untuk melarang penggunaan ondel-ondel dalam kegiatan ngamen menunjukkan perhatian serius terhadap pelestarian budaya Betawi. Aturan ini diharapkan mampu menjaga martabat ondel-ondel sebagai warisan budaya sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi masyarakat. Implementasi kebijakan ini perlu dilakukan dengan pendekatan yang seimbang antara pelestarian budaya dan keberlangsungan ekonomi para pelaku seni.

By admin